Mediain-news.com, Jakarta – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) makin memantapkan kinerjanya. Menempuh berbagai cara, Mewujudkan komitmen pelindungan menyeluruh terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengaktifkan pelepasan PMI melalui jalur atau skema G to G. Yang akan di berangkatkan hari ini dan besok sebanyak 159 PMI, dan yang mengikuti Prelimnary Education sebanyak 1.104 orang, segera menyusul pada pemberangkatan selanjutnya.
Benny menjelaskan, untuk pemberangkatan ke Korea Selatan di tahun 2023 ini kita konsisten memberangkatkannya tiap pekan. Cara yang dahulunya tidak dilakukan. Kemudian, skema G to G yang sebelumnya tidak di tergarap maksimal, kini kita prioritaskan.
Inilah cara satu-satunya meminilisir penempatan ilegal PMI. Ujar Benny dalam forum yang turut dihadiri oleh Kepala EPS Center Indonesia yang baru Park Se Hoon, dan Chief of Mission IOM, Jeffrey Labovitz di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (10/4/2023).
Tak hanya itu, melalui pelepasan keberangkatan PMI yang dihadiri 1.263 PMI itu, Benny menegaskan perbaikan berkelanjutan yang dilakukan BP2MI. Baik dalam hal pembangunan infrastruktur maupun suprastruktur. Semua itu sebagai bagian dari komitmen negara dalam melayani rakyatnya.
Ia diperintah Pak Presiden Jokowi, untuk melindungi PMI secara menyeluruh. Saya lakukan itu. Termasuk konsekuensi harus melawan sindikat penempatan ilegal PMI yang kerap menjadi penghalang dalam merealisasikan program penempatan PMI yang legal. BP2MI telah membangun fasilitas VVIP untuk PMI, kemudian memperkuat sistem penempatan yang tidak membuka ruang bagi sindikat. Tegas Benny.
Lanjut Benny, menjelaskan terkait kerja membangun budaya transparansi di BP2MI. Menurut politisi Partai Hanura ini, dalam melakukan perubahan besar BP2MI membutuhkan kerja sama semua pihak. Sehingga itulah, ia memimpin perubahan itu secara frontal. Bagi Benny keselamatan PMI adalah yang utama.
Benny juga memberikan Motivasi kepada PMI, “Tunjukkan bahwa kalian orang-orang terbaik dari Indonesia. Bukan pekerja yang diberangkatkan calo. Kedepankan profesionalisme, disiplin dalam bekerja. Hal ini sejalan dengan apa yang telah kita laksanakan di BP2MI yakni membangun budaya kerja yang terbuka. Jangan ada lagi pungli, dan cara-cara yang merugikan PMI dilakukan. Saya sangat marah kalau PMI diperas atau diperalat, siapapun itu,” tutur Benny.
Selain meminta dukungan publik, Benny jug berharap PMI menimbah ilmu saat menjadi PMI. Benny berpesan agar PMI menjadi solidaritas saat berada di negara penempatan. Selanjutnya, Benny meminta agar PMI mengingat niat awalnya bekerja sebagai PMI untuk pengingat diri agar mereka tidak hidup mewah dan menghabiskan uang di negara penempatan.
“Bahwa kalian bekerja ke luar negeri untuk membahagiakan keluarga tercinta. Jangan boros. Manfaatkan kesempatan menjadi PMI, juga untuk transfer of knowledge. Jaga nama baik Indonesia tercinta. Ingat orang-orang tercinta yang kalian tinggalkan di kampung. Karena saya yakin, tentu kalian tidak akan terus-menerus menjadi PMI. Sehingga penting menyimpan dan mengatur uang (gaji) untuk investasi masa depan,” tutup Benny. (Yp)