Mediain-news.com, Jakarta – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), lagi melakukan Pelepasan kepada 300 PMI Skema Government TO Government (G TO G) tujuan Korea Selatan (Korsel) sektor Manufaktur dan Perikanan. Pelepasan berlangsung di Hotel EL Royal Kelapa Gading Jakarta. Senin (8/5/23).
Pelepasan di pimpin oleh kepala BP2MI Benny Rhamdani serta Hadir dalam acara pelepasan tersebut Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Steph, Deputi Seskap Bidang Perekonomian Satya Bhakti Parikesit, Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa, dan Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar S.H., Sestama BP2MI Beserta Jajaran.
Benny Rhamdani menyampaikan Alhamdulillah hari ini kita telah melepas 300 PMI tujuan Korsel Menurutnya yang penting yang akan kita lakukan kerja Kolaboratif membuktikan bahwa negara benar-benar hadir memberikan Perlakuan Hormat kepada Migran Indonesia.
Perang sesungguhnya adalah perang merubah Mindset terhadap pemikiran-pemikiran orang memandang rendah pekerja migran itu keliru, mereka adalah orang terhormat, duta bangsa, penyumbang Devisa no. 2. Perlakuan hormat itu bisa diberikan kepada mereka melalui Regulasi yang berpihak kepada mereka. Berbagai penyiapan pelayanan yang serba cepat bahkan murah dan berbagai fasilitas mewah. Sebenarnya kita ingin sekali menanggung beban mereka pembiayaan dan perintah Undang-undang. Pasal 30 ayat 1, Pekerja migran Indonesia tidak di kenakan biaya penempatan. Tapi mereka masih bayar biaya Pasport, Visa, biaya pelatihan, kursus bahasa, medical checkup, sampai pada ongkos pesawat. Harusnya kalo kita konsisten biaya penempatan di Bayar Negara.
Kalo kita hitung setiap tahun kan kita menempatkan 270 ribu, kalo masing-masing 30 jt di berikan negara, investasi negara itu kecil hanya 8,2 triliun setiap tahun sementara PMI mengembalikan 159,6 triliun. Namun diluar dari pada itu problem penanganan pembwrangkatan tidak Resmi, ini juga membutuhkan biaya dan Kemabli negara tidak konsisten karna anggaran kepada BP2MI sangat kecil
Ia melanjutkan setiap hari kita melakukan pencegahan dan 48 penangkapan yang di lakukan BP2MI secara langsung 25 diantaranya Benny memimipn secara langsung 8 ribu anak-anak Bangsa kita selamatkan. Nah setelah kita selamatkan segala biaya baik penginapan makan minum sampai tiket/ongkos untuk kita kembalikan kemlaung halaman masing-masing BP2MI yang menanggung. Berapa pun anggaran yang kita pergunakan demi menyelamatkan anak bangsa kita lakukan agar tidak menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Begitu juga yang di Deportasi, meninggal Dunia, yang sakit, itu semua di biayai Negara.
Mindsetnya yang kita rubah agar PMI itu tidak di Pandang Rendah namun PMI ini adalah Duta Bangsa, Duta Negara mereka layak di hormati. Beber Benny.
Adapun 2 program yg lagi di perjuangkan,
Perumahan murah PMI, Pembebasan masuk Barang milik PMI semoga segera di Jawab.
Sekretaris PemberdayaanSekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu menyampaikan bahwa PMI ini adalah bukan hanya Pekerja tapi merupakan Duta Bangsa. Saatnya membuktikan kepada dunia bahwa kalian ini masa depan bangsa. Harapan bangsa kepada kalian agar bisa berjuang bersaing untuk menjadi tenaga kerja yang berkualitas atas nama bangsa Indonesia.
Ia juga mengatakan bahwa menangani Traficking itu adalah masalah kita bersama, tantangan. Pemberantasan TPPO mulai dari Hulu seperti yang disampaikan oleh Kepala BP2MI. Tentunya kita akan bekerja sama kepada seluruh pihak dalam melakukan perlindungan anak bangsa.
Ia sangat mengapresiasi kinerja BP2MI apalagi masa pak Benny yang telah melakukan banyak Perubahan. Untuk isu Traficking kita akan bekerja mencegahnya.
Selamat untuk kalian yang akan segera berangkat Sukses.
Deputi Seskap Bidang Perekonomian Satya Bhakti Parikesit menyampaikan kepada PMI Bersyukur Bangga mempunyai kepala BP2MI Benny Rhamdani yang sudah 3 tahun melakukan perubahan dalam melakukan perlindungan kpd PMI. Menurutnya PMI tidak berangkat sendiri tetapi di Fasilitasi Negara melalui BP2MI. Ia juga menyampaikan bahwa BP2MI dengan anggaran yg sedikit tapi BP2MI melakukan dengan Maksimal, PMI ini asetnya Indonesia.
Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa menjelaskan bahwa dirinya adalah anak PMI dan dirinya bangga atas itu. Kalian hari ini yg berangkat adalah yang mempunya keberuntungan. Dan PMI telah mendapatkan kepercayaan oleh negara dengan mendapatkan Credential letter Negara menitipkan kalian di sana.
Ia juga menyarankan agar mereka disana bisa menyesuaikan dengan beradaptasi.
Tina berharap kepada mereka nantinya pulang ke Indonesia menjadi wirausaha. (Desra)