Mediain-News.com, Makassar – Pengukuhan dan pembekalan Kawan PMI (Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia) yang dilaksanakan, Sabtu hingga Minggu (5-6/8/2023), resmi ditutup Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, Minggu (6/8/2023).

Benny mengajak Kawan PMI yang dilantik untuk bekerja dengan penuh kesadaran ideologis. Konsisten dan tunjukkan keberpihakan pada Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya. Kawan PMI disebutnya, akan mencetak sejarah untuk Indonesia. Perjuangan panjang melawan sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia, menurut Benny, telah dimulainya dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau berharap honor mungkin tak terlalu besar. Saudara-saudara Kawan PMI akan membantu pemerintah dan mencetak sejarah di daerahnya masing-masing. Sangat menyedihkan, kenapa 3 tahun lalu saya ribut terus. Itu dikarenakan semangat kemanusiaan. Saya tak mau, saya tak rela anak-anak bangsa dihinakan dan dieksploitasi para sindikat mafia penempatan ilegal pekerja migran Indonesia,” ujar Benny, Minggu (6/8/2023), di hotel Four Points Kota Makassar.

Tak hanya itu, Benny menyampaikan, keresahan dan sikap perlawanannya terhadap mafia penempatan sindikat tidak lain adalah karena faktor menyelamatkan marwah negara. Bagi Benny, negara tak boleh takluk atau dipermalukan sindikat. Hegemoni calo, para mafia yang kerap mengorbankan anak-anak bangsa tidak boleh dibiarkan.

“Ada situasi dimana negara seperti tidak berdaya. Negara kalah dari sekelompok orang yang kita sebut mafia. Para pelaku perdagangan orang terlalu diberi keleluasaan, ini yang saya lawan. Tidak boleh dibiarkan. Ada yang salah pada negara ini, ada sistem yang tidak bekerja, ada hukum yang dimatikan, dan oknum-oknum brengsek yang menjadi alas kaki para mafia pebisnis kotor di negara ini. Pelaku bisnis kotor harus diperangi,” kata Benny.

Benny menyebut, Pekerja Migran Indonesia sebagai warga VVIP yang tidak boleh hak asasinya diberangus. Itu sebabnya, Benny meminta dan memerintahkan Kawan PMI agar terus aktif melakukan edukasi kepada publik agar terlibat melawan sindikat.

“Ini era kemerdekaan bagi pekerja migran Indonesia. Edukasi secara masif terus kita lakukan. Proteksi dini di daerah kita masig-masing harus dilakukan. Kawan PMI jangan lepas atau melakukan pembiaran pada kaki tangan sindikat di desa-desa. Dengan ini pengukuhan dan pembekalan Kawan PMI secara resmi ditutup. Selamat kembali ke daerah, selamat mengemban tugas bekerjalah untuk bangsa dan negara,” tutur Benny. (Humas)

 

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *